Stupid Is As Stupid Does

Thursday, January 19, 2006

Pierre Woodman, Master of High Octane Hardcore

Cita-Citanya Bercinta Dengan 3 Ribu Gadis



Perkenalan gw dengan karya-karya Pierre Woodman baru terjadi setelah kepindahan gw ke Jakarta. Selama ini gw memang penggemar berat produk Private, produsen film porno asal Prancis itu.

Gw makin tertarik saat menyaksikan seri Casting Couch-nya yang fenomenal. Fascinating, begitu kata yang keluar di mulut gw saat pertama kali melihatnya. Cukup jarang sutradara film porno yang memiliki ciri khasnya sendiri. But Pierre, definately got the style!

Seri Casting Couch menampilkan Pierre sedang menginterview (bagian dari proses kasting) gadis-gadis muda yang sangat cantik, dan bertubuh superseksi dari berbagai belahan Eropa.

Just name it. Prancis, Inggris, Ukraina, Swedia, Spanyol, Latvia, Estonia, Lithuania sampai ke Belgia. Dari janda muda Rusia, hingga murid SMA di Hungaria. Dalam beberapa video, tak jarang Pierre harus menggunakan jasa penerjemah. Maklum, pria berkepala plontos itu hanya bicara dua bahasa saja, Inggris dan Prancis.

Dari situ juga kita seakan disuguhi bagaimana proses awal gadis-gadis amateur yang mencoba peruntungannya dengan berkarir di industri porno. Pierre memang kharismatis. Tak heran, gadis-gadis berusia belasan hingga awal dua puluhan itu sama sekali tak keberatan melucuti satu demi satu pakaiannya di depan sang sutradara.

Biasanya, pria bernama asli Pierre André Gerbierter ini terlebih dahulu menanyai tentang like or dislike para gadis itu dengan pendekatan yang halus dan sopan. Misalnya, maaf, posisi apa yang membuat turn on, seks anal, beradegan dengan dua-tiga lelaki sekaligus, hingga komentarnya tentang fetish sex, bondage atau sado-masochism.

Banyak yang mengaku suka seks dan mau melakukan apapun. Tapi, ada juga yang jujur mengatakan tidak suka. Mereka mengaku hanya mengejar uang dan ketenarannya semata. Gadis-gadis muda pilihan Pierre ini nantinya akan dilibatkan dalam produksi film Private. Tak jarang, karir mereka sebagai pornstar langsung melonjak cepat. Metode Pierre memang mampu membawa wajah-wajah segar bagi Private.

Hanya dengan melihat matanya, Pierre bisa tahu apakah seorang gadis itu “mahir” bermain cinta atau tidak. ”Mata adalah satu-satunya cara kita mengetahui apa yang ada di dalam pikiran mereka," urainya.

Melihat kesuksesannya seperti sekarang, tak ada yang menyangka bahwa Pierre dulunya adalah seorang anggota polisi. Ia berhenti, untuk mengejar mimpinya, menjadi sutradara terkenal, serta bercinta dengan tiga ribu gadis! Wow!

Sebagai sutradara, Pierre dikenal dengan keberaniannya mengeksplorasi lokasi-lokasi eksotis,--bahkan terkadang berbahaya--. Ia sangat suka dengan shoot-shoot penuh warna, di tempat-tempat yang nyaris tak terpikirkan. Termasuk juga di Bali, Indonesia.

Pierre adalah tipikal cowok rebelius. Ia putus sekolah pada usia 15, dan menjadi aktor porno tiga tahun kemudian. Di usia 19, pria kelahiran 29 April 1963 initak melanjutkan sekolah, memilih menjadi polisi.

Tapi ternyata, industri porno lah yang menarik harinya. Maka, ia memutuskan untuk keluar dan menjadi fotografer di majalah Maxi dan Marie France, sebelum akhirnya beralih total ke porno. Pria ambisius ini juga sempat menikahi Tania Russof, seorang model Private yang ditemuinya di Riga, Latvia, pada 1994.

Karirnya mulai naik pada era 90-an. Sempat juga terganjal, saat Michael Ricaud—sutradara top Private saat itu—tenggelam di laut, terhantam ombak saat melakukan survey lokasi.

Secara kebetulan, saat itu Pierre sedang bersama Ricaud. Keduanya berdiri diatas semua batu, hingga ombak besar menghantam mereka. Pierre sempat dituduh mendorong Ricaud, karena dia satu-satunya orang yang selamat. Dalam sebuah interview yang gw lihat di salah satu video Private (lupa judulnya), Pierre mengaku sangat menggumi Ricaud. "Saya tak mungkin melakukan hal sekeji itu," bantahnya.

Apapun yang terjadi, setelah kematian Ricaud, Pierre menjadi leading director bagi Private, menggantikan posisi Ricaud. Saat ini, karya-karya filmnya sudah lebih dari 300 buah, nyaris semuanya fenomenal. Mulai dari seri-seri Casting Couch, Private Superfuckers, Hustler : Anal Intensive, hingga Private Gold dan Private Film. tak heran pria yang kini bekerja di Hustler ini disebut sebagai Steven Spielberg-nya film porno (oke, ini gw sendiri yang bilang =P).

Kendati demikian, tak semua suka dengan Pierre. Frank Thring, rekan sesama sutradara menyebut film-film Pierre cantik, tapi dengan adegan seks yang dingin. ”Pierre selalu mengontrol semua orang dalam tiap adegan. Saya tidak akan melakukan itu. I like to think that they are happy doing the sex,” paparnya.

Thring, juga menyoroti cara Pierre dalam menggamit gadis. ”Pernah, ia (Pierre) datang ke acara fashion di Paris. Ia memilih gadis tercantik, dan berkata ’Anda cantik, tapi sayang kurang tinggi. Maukah Anda bermain porno? Saya dapat membayar Anda dengan harga tinggi’,” cerita Thring. ”Tentu saja 8 dari 10 gadis akan berkata ya,” tambahnya.

Sementara Thring sendiri menggap cara konvensional—datang ke agen X-rated—tetap yang terbaik. ”Saya tidak ingin para gadis itu tidak merasa nyaman saat berada di set,” paparnya.

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]



<< Home