Stupid Is As Stupid Does

Friday, January 27, 2006

Jomblo, Sebuah Komedi Cinta



JOMBLOlogy adalah ilmu yang membahas tentang JOMBLO. Dalam bahasa latin ’jomblus’ artinya satu, sendiri atau single. JOMBLOlogy mempelajari sifat, kebiasaan, karakteristik, kelebihan, dan kekurangan berbagai tipe jomblo. Dimulai dari penampilan mereka dari luar sampai potensi mereka yang di dalam.

Sejauh ini, SinemArt belum juga menyediakan sinopsis film ini. Yang ada di official site-nya malah tulisan-tulisan unik tentang Jomblo. Ada Jomblology, Jomblostory, Jomblotips, dst seperti diatas. check disini.

Ngedengerin Prambors kemarin, iklan Jomblo sudah mulai santer. Maklum, film yang diadopsi dari novel berjudul sama ini akan premiere di Jakarta pada 7 Februari (atau 9 ya?) mendatang. Berarti, minggu-minggu ini sudah ada preview buat media. Hohoho, udah nggak sabar.

Sebelum saat itu tiba, kenapa kita tidak sedikit melakukan ulasan tentang film ini.

Ehm, Film ini disutradarai oleh Hanung Bramantyo, Sutradara Terbaik FFI 2005. That’s a plus. Bagi gw, Hanung termasuk sutradara konsisten. Debut layar lebar Brownies, langsung mengantarnya memenangi FFI. Sementara Catatan Akhir Sekolah (CAS) sangat menghibur dan bagus! Track record-nya sebagai sutradara cukup oke lah.

Karena itu, gw merasa Hanung adalah orang yang tepat untuk mengeksekusi Jomblo ke layar lebar. Meski gw sendiri belum ngebaca bukunya. Tapi kalau memang film ini sukses, dijamin bukunya bakal masuk cetak lagi. ^o^

Di bagian scriptwriter-nya, Salman Aristo gw rasa cukup handal. Apalagi, doi udah sehati banget dengan Hanung. Paling tidak, chemistry yang terjalin diantara keduanya bakal memberi nyawa film bagi ini. Sementara Adit, si penulis buku juga mengawasi langsung penulisan proses skenarionya. That’s another plus.

Dari jajaran pemain. Ehm, ceweknya dulu. Oke, nama-nama Nadia Saphira, Karenina, dan Ryanti Cartwright sudah jadi jaminan membahagiakan hati para penonton cowok. Hohoho. Wajah-wajah mereka sangat fresh bagi dunia film. Cantik-cantik pula.

Kemudian lead actor. Ada empat orang. Yang pertama, Dennis ”Mamet” Adhiswara, seorang movie freaks, sutradara, merangkap aktor figuran. Udah kenyang pengalaman.

Christian Sugiono, kualitas aktingnya meski so-so tapi gw rasa juga nggak mengecewakan. Lalu, pendatang baru Ringgo Agus Rahman. Kayaknya sih doi penyiar Prambos? Rasanya, makin banyak penyiar Prambors main film, setelah Dagienk-Desta di Garasi ya? Soal Linggo, gak bisa komentar.

Yang justru gw khawatirkan adalah Rizky Hanggono. Oke, meski momen dan wajahnya “mungkin” cukup tepat untuk film ini, tapi, Ungu Violet membuat gw sangat traumatis melihat aktingnya. Hey, he's a designer, not an actor. Period.

Keunggulan lain yang membuat film ini berpotensi sukses, adalah tema Jomblo itu sendiri yang catchy. Empat orang cowok (yang mungkin terlalu ganteng menjadi jomblo) berkumpul, dan sama-sama mencari cewek? Ngena banget.

Sebuah film bakal melekat di hati penonton, kalau si penonton merasa dibawa mengalami adegan-adegan di film tersebut. Saat di dalam hati si penonton berujar, ”wah, ini sih gue banget! Lha, ini juga!”.

Dan menjadi jomblo bareng temen se-gank, gw rasa semua cowok pernah mengalaminya. Ini adalah angle yang sangat menarik, kalo Hanung dapat mengeksekusinya dengan baik.

Bagi para jomblo, ada kemungkinan mengajak teman-temannya (sesama jomblo) untuk nonton bareng-bareng. Bagi yang udah pacaran, bisa saja menonton untuk mengenang masa-masa jomblo mereka.

Buat cowok, jelas, film ini kayaknya cowok banget. Bagi cewek, hey, paling nggak mereka bisa mengetahui apa sih yang ada dipikiran cowok?

Untuk kabar opening animasi, kalo memang bagus, well, lagi-lagi plus. Tapi, ya ini kan cuma prediksi. Hasilnya? Well kita lihat saja nanti.

1 Comments:

  • pemeran agus amat sangat lah lucu!
    suka ingoLUCU...
    suka ingoLUCU...

    By Anonymous Anonymous, At 12:15 AM  

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]



<< Home