Stupid Is As Stupid Does

Thursday, March 30, 2006

Orang Sabar Sulit dicari

Coba lihat sekeliling, dan Anda pasti bisa langsung mengenali orang dari wataknya. Ada yang penyabar, dan terkesan nrimo. Ada yang sensitif, mudah tersinggung. Ada yang egoistis. Ada yang megalomaniac, berusaha dominan dan merendahkan orang lain. Ada yang sirik, iri, dengki saat melihat temannya sukses atau melebihi dirinya.

Errico Malatesta, seorang pemikir dan anarkis menyebut “kita semua egois, mencari kepuasan masing-masing”. Watak seperti ini, rasanya dimiliki orang kebanyakan. Sangat wajar. Di jaman sekarang, bisa dihitung jari orang yang mau membantu orang lain tanpa pamrih, tanpa terlintas ‘oke, gue bantu lo asalkan gue juga dapat untung,”.

Orang yang jujur dan tulus, bisa diitung jari. Dan itu gw temukan di beberapa figur teman gw, dan Ulum. Teman satu kos, juga temen main gw di surabaya.

Sejak pindah ke kosan gw, Ulum bekerja di sebuah perusahaan iklan. Tapi tak sampai dua bulan ia bekerja disana, perusahaannya ternyata defisit, terlibat hutang 700 juta. Hingga akhirnya ada beberapa bidang karyawan yang terpaksa dibekukan, salah satunya bidang desain.

Terhitung mulai bulan depan, ulum harus mulai nyebar lamaran lagi. Tapi yang mengejutkan, betapa teman-temannya peduli kepadanya dan memberi surprise. Kemarin, doi pulang membawa bola sepak Adidas (Ulum memang suka sepak bola) dan sebuah jaket baru.

Waktu gw tanya, akhirnya ia bercerita. Di hari terakhir kerjanya, tiba-tiba saja teman2nya berlaku aneh. Secara bergantian, mereka ke kamar mandi. Ulum, yang intelegensinya setingkat kecoak nggak ngeh.

Ia baru ngeh, ketika temannya memberikan bola kepadanya sebagai kenang-kenangan. Dengan polos ia berujar, ”tadinya aku langsung seneng, wah bisa dibuat fusal iki. Tapi ternyata, pas dilihat ternyata ada tulisan-tulisane. Oalah, yo wis gak sido,” katanya.

Tulisan yang ia maksud, adalah kata kenang-kenangan dari teman sekantor, yang berisi semangat dan dukugan kepadanya. Gw tersenyum, skaligus kagum. Dalam waktu 2 bulan saja, ia bisa menunjukkan sifatnya lovable. Mudah dicintai oleh lingkungan. Termasuk di lingkungan kerjanya, yang 90 persen China.

Terlepas dari suka teledor, ceroboh, asal, dan otak yang disamakan dengan semut rong-rong pada beberapa kesempatan, gw sangat mengagumi kepribadian dan kesabaran (yang gw sama sekali nggak bisa sedikitpun menyamainya).

Karena itu, gw merasa sedikit sedih dan kehilangan kalau nantinya ia bakal pindah kos (dia rencananya mendaftar di Soraya Intercine Film). Tentu saja, selain tidak ada lagi yang disuruh-suruh, menemani nonton film/teater bareng, main winning, juga gw kehilangan teman yang bisa dihina-hina tanpa membalas. Hehehe. Well, eniwei goodluck 2 u bro.

Sedikit ilustrasi perbedaan gw dan Ulum : Fery, teman gw dari Surabaya, minta dijemput di rumah Omnya di Depok.
Gw : Ogah lah. Selain jauh banget, gak tau jalan, dan lebih efektif dia naik bis, pasti nyampe.
Ulum : Cuma ngedumel sambil bercanda, tapi akhirnya brangkat juga.

NB : btw tulisan gw tentang Thank You and Goodnight Mother dimuat di layar perak. Hehehe. Emang nggak seberapa, tapi gw seneng banget. Cek tulisannya di layarperak.com atau klik di SINI.

btw dengan asumsi pembaca blog ini temen2 gw sendiri, maka sekalian mengabarkan nomer baru gw : 0811938313 (post ini akan dihapus dalam waktu seminggu :D)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]



<< Home