Stupid Is As Stupid Does

Wednesday, March 15, 2006

Winning Eleven, Bukan Sekedar Game


mencetak gol, saat yang paling ditunggu. rasanya mendekati orgasme.

Bagi para cewek, nama WE (Winning Eleven) berarti satu kata, musuh! dan jauhi! Eh, itu dua ya?

Sebaliknya, bagi cowok, WE menggambarkan kenikmatan dan keasyikan tiada tara. Termasuk bagi mereka yang bukan gamer, atau tidak memiliki Playstation 2 sekalipun. Rata-rata cowok pasti bisa bermain WE.

Yoih, bagi cowok, kenikmatan bermain WE itu bisa disamakan dengan bermasturbasi. Ini serius lho. Apalagi kalau sudah larut dalam pertandingan dengan teman (kompetisi). Benar-benar jadi lupa diri. Lupa waktu (dari pagi sampai pagi lagi), lupa makan (cuma makan asap rokok), bahkan lupa punya cewek. ^o^

Ini kejadian nyata ketika gw dan temen-temen sekampus menggelar kompetisi WE di rumah gw. Ketika sedang asyik-asyiknya bertanding, hapenya berbunyi. Rupanya ceweknya menelpon untuk mengingatkan minta jemput.

Dan jawaban yang keluar dari mulut si cowok cuma :
“heh, ya”
“oke..”
“iyaaa..iyaa...”
“enggak, nggak ngapa-ngapain kok...”
“ya..ya, ntar gue telpon lagi ya...daag...”
klik...

Itu dilakukan sembari tetap memegang stik, tanpa punya keinginan melepas sedetikpun pandangannya dari layar televisi. Gw sendiri juga pernah bertengkar gara-gara mantan gw, dengan alasan yang sama. Heheh.

Lalu, mengapa cowok begitu cinta dengan game asal Jepang ini?

Pertama, secara logika, hampir 80 persen cowok termasuk gila bola (gibol). Jadi, wajar dong kalau mereka kemudian menggemari game bola. Bahkan gw yang tidak termasuk dalam kategori gibol saja begitu teradiksi dengan game ini. Hehehe.

Percaya atau nggak, perbandingan durasi permainan game WE dengan puluhan DVD game PS 2 lain di CD case gw kira-kira sekitar 80 : 20. Jadi intinya, setiap main PS2, ya main WE.

Kedua, gameplay WE memang sangat adiktif. Benar-benar mirip dengan sepak bola aslinya. Dari caranya menendang, mengoper, menggocek, sampai menyusun/mengganti formasi yang begitu detil.

Hebatnya lagi nyaris tak ada formula khusus yang membuat seorang pemain bisa menang terus menerus. Karena skill rata-rata setiap pemain WE kurang lebih sama (kecuali yang memang tekun, setiap hari main berjam-jam). Karena itu, masing-masing merasa memiliki kans yang sama untuk mengalahkan lawannya.

Ketiga, cukup satu kata, seru!


beginilah wajah2 orang yang bermain Winning Eleven. mau ada kebakaran pun tetap cuek.

Pernah lihat cowok menonton Piala Dunia kan? Keseruan bermain WE bisa disamakan dengan itu. Apalagi kalau kompetisi, dijamin teriakan, umpatan, dan kata-kata kotor bakal membahana diseluruh ruangan. Apalagi kalau ada taruhannya.

Keempat, WE = Harga Diri. Ini masih ada kaitannya dengan nomer dua. WE berhubungan erat dengan harga diri seorang cowok. Pemain yang kalah, dijamin akan mendapat “hinaan” bertubi-tubi dari teman-temannya seperti loser, bego, pecundang sejati, cemen, unskill boy, manusia bodoh, nggak pantes idup, dan masih banyak lagi (bentuk hinaan menyesuaikan dengan adat serta bahasa setempat ^o^).

Yang mengasyikkan lagi, WE berkaitan erat dengan mental. Maksudnya begini, kalau sedang bertanding, nggak cuma tangan di stik saja yang bekerja, tapi “mulut juga berbicara”, yang bikin hati panas.

Misalnya :
“alah, tendanganmu nggilani! Gawangnya kurang lebar tah?”
“wakakakaka, tendangan putus asa!”
“mainmu lho, kayak Tarkam (antar kampung) aja!”
“ealah, cuma segini skillmu! Belajar 10 tahun dulu baru lawan aku!”
“ih, mainmu cacat, se-cacat wajahmu!”

hehehe. “perang mulut” tadi dijamin bakal menaikan tensi emosi. Dan, kalau emosi meningkat, justru permainan makin nggak kontrol dan bola jadi mudah terebut. Karena itu, selain keahlian jemari mengolah bola di joystick, kemampuan menahan emosi juga penting.

Intinya, WE adalah pertandingan yang sangat kompleks. Bahkan, menurut teori gw sendiri, saat bermain WE, 80 persen konsentrasi otak terpakai. ^o^

Bukti nyata, coba sekali-sekali ajak omong cowok yang lagi asik tanding WE. Jawabannya pasti singkat-singkat, kalau nggak “ya”, “tidak”, “he-eh”, atau “apa? Apaa?”. Dijamin.

Last but not least, sensasi saat kita mencetak gol itu tiada tanding. Perasaan mempecundangi lawan, merengguk kenikmatan, rasanya seperti letupan orgasme singkat. Hahaha.

5 Comments:

  • gw pernah baca postingan inih deh, dimana yah ??!!

    By Blogger dahlia, At 10:13 PM  

  • masa sih? gw nulis sendiri tuh, nggak ngambil darimana-mana. iseng aja waktu ngeliat anak2 bikin kompetisi di kos. mungkin mirip aja kali.

    By Blogger evil dan, At 12:27 AM  

  • iya nang, sama ama di gallery foto lo tgl 8/9/2005

    By Blogger Bunda RaRa, At 7:52 PM  

  • ha ha ha ayo kapan-kapan maen WE sama q ta mas DAN ???

    By Blogger awan asmara, At 8:27 PM  

  • wis gak usah kcc! Tak enteni kapan tekomu nang sby...!! njaluk tak ajar piro kosong kon??? lek aku kalah karo koen, aku mandek ga WE-an seumur hidup!!!!

    By Blogger Diaz, At 4:23 AM  

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]



<< Home